Selasa, 18 September 2007

Artikel 3: Perpustakaan

ARTIKEL TENTANG PERPUSTAKAAN

Tulisan ini akan menjelaskan upaya membangun perpustakaan digital dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Beberapa bagian dari bangunan perpustakaan digital yang akan dijelaskan adalah pembuatan dan penelusuran bibliografi yang memenuhi kebutuhan setempat sebagai cara untuk mengakses sumber pengetahuan. Penyimpanan bibliografi dan sumber pengetahuan dalam bentuk database dan dokumen full text. Pengkaitan antara beberapa perpustakaan dan beberapa objek fisik pengetahuan
Bagian-bagian bangunan ini sudah diimplementasikan dalam bentuk database berbasis web (http://database.umm.ac.id/lib) yang berisi bibliografi dari beberapa perpustakaan lokal yang ada di UMM. Sarana diskusi dimaksudkan untuk komunikasi dan penyampaian informasi tentang perpustakaan digital dengan milist
digilib@umm.ac.id.

Pendahuluan
Fungsi dan wujud dari perpustakaan terus berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia dari mulai zaman batu, ketika manusia menyimpan sumber pengetahuan pada lempengan batu sampai kini berada pada awal millenium ketiga yang mana sumber pengetahuan sudah banyak yang disimpan dalam bentuk digital yaitu format dari sumber pengetahuan yang dapat dimengerti oleh komputer, apalagi dengan adanya internet perpustakaan menjadi lebih fungsional.
Perpustakaan adalah internet itu sendiri terutama adalah perpustakaan yang saling terhubung di internet/perpustakaan digital.
Di negara-negara maju perpustakaan digital menjadi sebuah komunitas pengetahuan global dimana para pengguna dapat memperoleh pengetahuan apa saja dengan cara yang mudah dan cepat.

1.Bibliografi

Bibliografi menjelaskan deskripsi dari objek fisik sumber pengetahuan. Ada beberapa bibliografi yang terkenal, MARC/Machine Readable Catalogue merupakan standard penyimpanan data bibliografi yang sangat lengkap terdiri dari 700 elemen dan dapat mendeskripsikan dengan baik kebanyakan objek fisik sumber pengetahuan.
Dublin Core merupakan standard penyimpanan data bibliografi yang sederhana terdiri dari 15 elemen, sudah cukup dapat mewakili deskripsi dari sebuah sumber pengetahuan. Elemen Dublin Core dan MARC bisa saling dikonversi. BIB-1 merupakan subset dari MARC, sering digunakan untuk penelusuran bibliografi multi server dengan protokol Z39.50. Bersama dengan bahasa SGML (standard Generalized Markup Language) melakukan pengarsipan, EAD/Electronic Archive Description ini mendeskripsikan desain dari dokumen menjadi arsip digital. Classification Schemes mengklasifikasikan objek fisik sumber pengetahuan berdasarkan urutan atau keadaan tertentu. Berangkat dari perangkat yang sudah dipakai yaitu micro CDS/ISIS dan ISIS-freeWAIS terdapat kesulitan-kesulitan ketika harus diimplementasikan.
Micro CDS/ISIS tidak dapat diakses dari internet
ISIS-freeWAIS belum terintegrasi dengan otomasi
Spesifikasi dari bibliografi diharapkan sesuai dengan kebutuhan setempat,diperlukan perangkat pengembangan untuk menjalankan database berbasis web yaitu,
Sistem operasi FreeBSD (http://www.freebsd.org)
Web server Apache (http://www.apache.org)
Bahasa HTML (http://www.w3.org)
Database server MySQL (http://www.tcx.se)
Bahasa Scripting PHP (http://www.php.net)
Kesemua perangkat ini dapat didownload secara bebas dari internet
Pengembangan database berbasis web sangat menguntungkan karena akses terhadap database dari web sangat mudah dan cepat, tersedia browser (Netscape/IE) yaitu penghubung ke pengguna yang user friendly. Menggunakan protokol HTTP yang dapat dijalankan di hampir seluruh jenis komputer dan sistem operasi sehingga memungkinkan dapat diakses oleh banyak pengguna. Menggunakan bahasa standard yang dimengerti oleh protokol HTTP yaitu bahasa HTML (HyperText Markup Language) berupa bahasa yang paling umum dipakai untuk penyebaran dokumen di web dalam bentuk hypertext, hypermedia dan hasil query database sehingga memiliki tampilan yang menarik dan mudah dikembangkan.
Data bibliografi katalog CDS/ISIS memungkinkan ditransfer ke format database yang lain seperti dbase III, ISO 2709 (http://www.unesco.org) , Micosoft access dan MySQL (dengan perangkat ODBC/ Open DataBase Connectivity) sehingga tidak perlu entri ulang data katalog yang sudah ada. Penyimpanan data yang baru dapat dilakukan langsung dari web dengan menggunakan browser.

2. Penulusuran
Penelusuran dimaksudkan mencari atau menemukan kembali data dengan memasukkan kata kunci (keyword) dari unsur bibliografis. Ada beberapa protokol standard yang banyak digunakan untuk menelusuri data atau dokumen yaitu,
HTTP/HyperText Transfer Protokol (http://www.w3.org)
HTTP adalah protokol transfer dokumen yang berjalan di web
Z39.50 (http://lcweb.loc.gov/z3950/agency/)
Z39.50 adalah protokol standard untuk penelusuran informasi yang memungkinkan penjelajahan informasi antar server
SQL/Structured Query Language (http://www.tcx.se)
SQL adalah bahasa database yang pernyataannya dapat dibentuk untuk menyimpan, mengubah, menghapus atau menelusuri data.

Cara kerja Penelusuran
Pengguna memasukkan kata kunci pada salah satu atau beberapa unsur bibliografi dengan operasi boolean “dan” / “atau” cakupan penelusuran dapat diperluas atau dikurangi. Server akan menelusuri ke database dan hasil penelusuran dikirim kembali dalam bentuk dokumen katalog.
Pengguna dapat memilih dokumen full text mana yang akan dibaca/didownloadKerjasama antar perpustakaanKerjasama antar perpustakaan dapat dimulai dari apa yang sudah ada di masing-masing perpustakaan, diperlukan sebuah server database berisi bibliografi yang memuat deskripsi dari masing-masing sumber pengetahuan dan beberapa diantaranya sudah berupa dokumen sumber pengetahuan full text.

Penutup
Unsur utama dari perpustakaan digital adalah adanya database bibliografi dan dokumen sumber pengetahuan. Unsur ini dapat diimplementasikan dengan RDBMS dan terbuka kemungkinan mengkonversi ke teknologi yang lebih baru lagi yaitu XML(Extensible Markup Language) yang merupakan standard teknologi untuk knowledgebase.
Kerjasama antar perpustakaan dapat dimulai dari masing-masing perpustakaan dengan menyiapkan bibliografi bagi objek fisik sumber pengetahuan yang dimilikinya.

Daftar Pustaka
http://www.google.co.id

Artikel 2 : E-Administration

BAB I
PENDAHULUAN


Makalah ini menjelaskan pembuatan suatu aplikasi perangkat lunak yang memanfaatkan infrastruktur jaringan komputer intranet untuk keperluan manajemen organisasi, khususnya dalam sistem penggajian yang merupakan bagian/ subsistem dari Sistem Informasi Sumber Daya Manusia. Dengan menggunakan arsitektur Three Tier berbasis teknologi web dan didukung dengan perangkat-perangkat yang bersifat Open Source (Sistem Operasi LINUX, Web Server Apache, Database Server PostgreSQL, Bahasa Pemrograman PHP dan PdfLib Lite Library), sistem ini dapat diakses dengan mudah melalui web browser oleh komputer client. Selain bertujuan untuk meningkatkan penggunaan intranet yang ada, sistem ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses kerja bagian administrasi penggajian dalam perhitungan dan pembuatan rincian gaji para pegawai, pembuatan laporan dengan format standar, serta pencarian data yang berhubungan dengan masalah gaji.
Sistem Informasi Manajemen dibangun untuk mendukung proses yang berjalan dalam organisasi, dimana tercakup didalamnya antara lain : proses perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian. Secara akurat Sistem Informasi Manajemen harus dapat memberikan informasi mengenai kondisi riil organisasi. Salah satu bagian dari Sistem Informasi Manajemen yang penting adalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM), karena sumber daya manusia merupakan asset yang sangat berharga bagi organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan pilar fungsi utama organisasi dalam mendukung pola penentuan strategi dan kebijakan secara terpadu. Keputusan-keputusan sumber daya manusia yang sehat harus didukung oleh informasi mengenai sumber daya manusia yang baik.SISDM merupakan prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil dan memvalidasi data oleh organisasi mengenai sumber daya manusia dan kegiatan-kegiatan personalia. Keseluruhan sistem yang dibangun terdiri dari beberapa bagian/ subsistem, meliputi : sistem administrasi biodata pegawai, Sistem perencanaan dan pengembangan pegawai, sistem penggajian, system pencatatan kehadiran pegawai dan sistem pelayanan informasi pegawai.
Gambar 1.1. Arsitektur SISDM

Dalam makalah ini akan secara khusus dibahas mengenai perancangan dan implementasi dari salah satu subsistem dari SISDM diatas, yaitu Sistem Penggajian.


BAB II
ISI


2.1. Sistem Penggajian
Sistem penggajian merupakan fungsi penting yang menjadi tanggung jawab Manajemen Sumber Daya Manusia. Gaji merupakan kembalian-kembalian finansial yang diterima oleh para pegawai sebagai ganti kontribusi mereka terhadap organisasi. Sistem Penggajian adalah proses yang menentukan tingkat penggajian pegawai, memantau atau mengawasi, mengembangkan serta mengendalikan gaji pegawai. Sistem Penggajian yang dibangun dalam penelitian ini mengacu pada aturan Sistem Penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berlaku di Indonesia, dimana struktur gaji terdiri dari beberapa komponen, yaitu gaji pokok, tunjangan keluarga yang terdiri dari tunjangan istri/suami dan tunjangan anak, tunjangan jabatan fungsional atau jabatan struktural, tunjangan beras, pajak penghasilan (PPh), iuran wajib pegawai, potongan lain-lain (seperti sewa rumah dinas, potongan tugas belajar luar negeri, dan lainnya) dan pembulatan gaji ke kelipatan seratus.
Nilai gaji pokok ditentukan oleh golongan ruang kepangkatan, masa kerja dan status kepegawaian. Tunjangan keluarga dihitung berdasarkan gaji pokok, yaitu lima persen untuk tunjangan istri/suami dan dua persen untuk tunjangan masing-masing anak. Nilai Iuran Wajib Pajak adalah sebesar sepuluh persen dari penjumlahan gaji pokok dan tunjangan keluarga. Selain gaji pokok, komponen-komponen gaji yang digunakan dalam perhitungan PPh adalah tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan beras, pembulatan gaji dan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak). Perhitungan PPh tersebut adalah sebagai berikut :PPh = (penghasilan - (5% X penghasilan) - (4,75% X (gaji pokok + tunjangan keluarga)) – PTKP) X 10%,dimana nilai penghasilan dari formula di atas adalah penjumlahan dari gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan beras dan pembulatan gaji.
Selain informasi gaji, keluaran dari Sistem Penggajian ini adalah laporan bulanan penggajian yang digunakan untuk pengajuan gaji pegawai. Laporan bulanan ini terdiri dari : daftar komposisi pegawai PNS/CPNS dan jumlah keluarganya, daftar PPh masing-masing pegawai, daftar nama-nama pegawai yang mendapatkan tunjangan jabatan, daftar rincian gaji pegawai per golongan berikut rekapitulasi gaji per lembar laporan, dan rekapitulasi keseluruhan gaji per golongan. Selain laporan bulanan, sistem Penggajian yang dibuat juga harus dapat membuat daftar rincian gaji per pegawai untuk keperluan internal unit kerja.

2.2. Perangkat Pendukung
Pembangunan SISDM ini didukung oleh perangkat-perangkat yang bersifat open source, yang pada era teknologi informasi saat ini penggunaannya semakin meningkat di dunia pemrograman dan pengembangan perangkat lunak. Perangkat open source yang digunakan pada pembangunan sistem ini adalah Sistem Operasi LINUX, Web Server Apache, Database Server PostgreSQL, Bahasa Pemrograman PHP dan PdfLib Lite Library. Dengan menggunakan arsitektur Three Tier yang didukung oleh perangkat-perangkat tersebut diatas, sistem ini mempunyai keunggulan dalam hal efektifitas sistem keamanan database, biaya overhead dan unjuk kerja dari aplikasi yang dihasilkan.
LINUX merupakan sistem operasi yang kompatibel dengan UNIX yang berisi kernel dan sekumpulan program-program aplikasi lain. Sistem operasi ini telah terbukti kestabilannya dan memenuhi sejumlah kriteria kualitas yang ada. Apache adalah web server yang bejalan pada LINUX dengan kualitas yang baik dan kemudahan dalam instalasi. Bahasa pemrograman PHP digunakan untuk membuat aplikasi tyang diljalankan di atas teknologi web. Proses aplikasi ini secara keseluruhan dikerjakan di web server dan akan memberikan hasil pada web browser. Database Server PostgreSQL dibuat untuk memenuhi kebutuhan database server yang bersifat open source. Selain menawarkan fitur standar bahasa SQL (Structured Query Language), database server ini memberikan fitur tambahan berupa class, inheritance, type dan function, sehingga database ini termasuk dalam kelompok ORDBMS (Object Relational Database Management Sistem). Fitur penting lain yang dimiliki PostgreSQL antara lain : constraint, triggers, rule dan transaction integrity yang memberikan kemudahan dalam proses implementasi. PdfLib Lite merupakan library yang berisi kumpulan fungsi-fungsi dalam PHP untuk membuat dokumen dalam format standar PDF (Portable Document Format). Format file PDF bersifat cross platform, dapat dibuka pada berbagai sistem operasi. Format file PDF telah umum digunakan di dunia internet sebagai standar format dokumen yang siap cetak dengan ukuran file yang kecil.

2.3. Perancangan
2.3.1. Rancangan Basis Data
Basis data yang dirancang untuk Sistem Penggajian menyimpan data-data antara lain : golongan ruang kepangkatan, biodata pegawai, daftar gaji pokok, penanggungjawab penggajian, daftar PTKP, tunjangan wajib, tunjangan jabatan, potongan wajib, potongan khusus pegawai, dan rincian komponen gaji. Relasi dari data-data tersebut dapat dilihat dari hubungan tabel-tabel pada gambar berikut :
Tabel Tunjangan Wajib berisi data-data yang berhubungan dengan tunjangan keluarga dan tunjangan beras. Potongan bantuan perumahan dan iuran wajib pegawai, disimpan pada tabel Potongan Wajib. Besarnya potongan bantuan perumahan ditentukan oleh golongan ruang. Tabel Potongan khusus menyimpan data potongan-potongan gaji dimana datanya berbeda untuk setiap pegawai. Data pada tabel Tunjangan Wajib dan Potongan Wajib berlaku sama untuk semua pegawai, tetapi untuk tabel Potongan khusus, data berbeda untuk masing-masing pegawai. Tabel Golongan dan Biodata Pegawai dalam Sistem Penggajian ini berfungsi sebagai tabel referensi. Pengelolaan kedua tabel tersebut dilakukan pada Sistem Administrasi Biodata Pegawai. Tabel Rincian Gaji merupakan tabel turunan hasil pengambilan dan perhitungan data yang diperoleh dari tabel-tabel lainnya. Tabel ini dibuat untuk memudahkan pembuatan format-format standar keluaran Sistem Penggajian ini.
2.3.2 Rancangan Software Aplikasi
Dalam merancang software aplikasi diperlukan perangkat perancangan DFD (Data Flow Diagram). Perangkat ini digunakan untuk menjelaskan software aplikasi sebagai jaringan kerja antar proses-proses yang berhubungan satu sama lain. Pada diagram ini ditunjukkan bagaimana aliran data dari satu proses ke proses lain atau ke tempat penyimpanan data. DFD dibuat secara bertingkat, dimana suatu proses akan dijelaskan secara rinci pada DFD tingkat yang lebih tinggi
Pada SISDM setiap user login mempunyai tipe user yang menentukan hak akses terhadap sistem-sistem yang ada. Untuk dapat menjalankan Sistem Penggajian ini, operator harus terlebih dahulu melakukan login dengan user id dan password dengan tipe user sesuai untuk mengakses modul ini. Setelah melalui proses validasi login, operator yang mempunyai hak akses terhadap sistem ini dapat menjalankan proses-proses untuk memanipulasi, menyeleksi, menghitung data yang berhubungan dengan masalah penggajian, dan membuat laporan dalam format PDF yang dapat dicetak melalui printer. Proses manipulasi data terdiri dari proses menambahkan, menyunting/mengubah data dan menghapus data. Data yang tersimpan dalam basis data dapat ditampilkan pada layar monitor secara keseluruhan dari suatu tabel (operasi melihat data) atau dengan menyeleksi data berdasarkan kata kunci tertentu (operasi mencari data). Untuk mendapatkan keluaran data rincian gaji seorang pegawai atau membuat keluaran berupa laporan yang dapat dicetak, sistem ini harus melakukan perhitungan terhadap masing-masing komponen gaji.


BAB III
PENUTUP


Sistem Penggajian yang dibuat diharapkan dapat mendukung kegiatan administrasi kepegawaian, khususnya masalah penggajian. Administrasi penggajian yang sebelumnya dilakukan secara manual pada komputer stand-alone, akan lebih mudah dikelola dengan adanya sistem ini. Data penggajian dapat diakses secara on-line melalui komputer yang terhubung ke intranet tanpa ketergantungan pada platform tertentu. Dengan tersimpannya data pada database yang terhubung pada server maka proses perubahan dan pencarian data akan lebih mudah dan lebih cepat. Arsitektur Three Tier berbasis teknologi web yang digunakan dalam sistem ini memberikan kemudahan dalam perubahan, pemeliharaan ataupun perbaikan software aplikasi.
Sistem penggajian ini belum merupakan sistem yang sempuna secara keseluruhan, sehingga dibutuhkan penyempurnaan secara berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan. Untuk pengembangan lebih lanjut, pada sistem ini perlu ditambahkan fungsi-fungsi yang mengelola komponen kompensasi selain gaji, seperti honor, insentif atau bonus yang berlaku di lingkungan internal unit kerja.





Daftar Pustaka
http://www.Google.co.id

Artikel 1: E-LEARNING

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Teknologi komunikasi dan informasi dalam pendidikan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
(1) Dari pelatihan ke penampilan,
(2) Dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
(3) Dari kertas ke “on line” atau saluran,
(4) Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
(5) Dari waktu siklus ke waktu nyata.
Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:
(1) P-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi
dan membagi materi ajar atau informasi,
(2) Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang
standar,
(3) Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran
tradisional. Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training), dsb.
Satu bentuk produk TIK adalah internet yang berkembang pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan salah satu instrumen dalam era globalisasi yang telah menjadikan dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan. Melalui internet setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang dan pada glirannya akan memberikan pengaruh dalam keseluruhan perilakunya. Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di berbagai negara serta penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan. Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan yang berkembang. TIK telah mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas.
Di masa-masa mendatang, arus informasi akan makin meningkat melalui jaringan internet yang bersifat global di seluruh dunia dan menuntut siapapun untuk beradaptasi dengan kecenderungan itu kalau tidak mau ketinggalan jaman. Dengan kondisi demikian maka pendidikan khususnya proses pembelajaran cepat atau lambat tidak dapat terlepas dari keberadaan komputer dan internet sebagai alat bantu utama. Majalah Asiaweek terbitan 20-27 Agustus 1999 telah menurunkan tulisan-tulisan dalam tema "Asia in the New Millenium" yang memberikan gambaran berbagai kecenderungan perkembangan yang akan terjadi di Asia dalam berbagai aspek seperti ekonomi, politik, agama, sosial, budaya, kesehatan, pendidikan, dsb. termasuk di dalamnya pengaruh revolusi internet dalam berbagai dimensi kehidupan. Salah satu tulisan yang berkenaan dengan dunia pendidikan disampaikan oleh Robin Paul Ajjelo dengan judul "Rebooting:The Mind Starts at School". Ruang kelas di era millenium yang akan datang akan jauh berbeda dengan ruang kelas seperti sekarang ini yaitu dalam bentuk seperti laboratorium komputer di mana tidak terdapat lagi format anak duduk di bangku dan guru berada di depan kelas. Ruang kelas di masa yang akan datang disebut sebagai "cyber classroom" atau "ruang kelas maya" sebagai tempat anak-anak melakukan aktivitas pembelajaran secara individual maupun kelompok dengan pola belajar yang disebut "interactive learning" atau pembelajaran interaktif melalui komputer dan internet. Anak-anak berhadapan dengan komputer dan melakukan aktivitas pembelajaran secara interaktif melalui jaringan internet untuk memperoleh materi belajar dari berbagai sumber belajar. Anak akan melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan kondisi kemampuan individualnya sehingga anak yang lambat atau cepat akan memperoleh pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan dirinya. Kurikulum dikembangkan sedemikian rupa dalam bentuk yang lebih kenyal atau lunak dan fleksibel sesuai dengan kondisi lingkungan dan kondisi anak sehingga memberikan peluang untuk terjadinya proses pembelajaran maju berkelanjutan baik dalam dimensi waktu maupun ruang dan materi. Dalam situasi seperti ini, guru bertindak sebagai fasilitator pembelajaran sesuai dengan peran-peran sebagaimana dikemukakan di atas.
Meskipun teknologi informasi komunikasi dalam bentuk komputer dan internet telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran anak secara lebih efektif dan produktif, namun di sisi lain masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dari sisi kegairahan kadang-kadang anak-anak lebih bergairah dengan internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang dipelajari. Dapat juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek informasi yang diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga sangat berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh. Bagi anak-anak sekolah dasar penggunaan internet yang kurang proporsional dapat mengabaikan peningkatan kemampuan yang bersifat manual seperti menulis tangan, menggambar, berhitung, dsb. Dalam hubungan ini guru perlu memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara proporsional dan demikian pula perlunya kerjasama yang baik dengan orang tua untuk membimbing anak-anak belajar di rumah masing-masing.

BAB II
ISI


2.1 Pergeseran pandangan tentang pembelajaran
Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu
(1) Siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan
lembaga pendidikan guru,
(2) Harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru, dan
(3) Guru harus memilikio pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber
digital untuk membantu siswa agar mencaqpai standar akademik. Sejalan dengan pesatnya perkembangan
TIK, maka telah terjadi pergeseran pandangan tentang pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam pandangan tradisional di masa lalu (dan masih ada pada masa sekarang), proses pembelajaran dipandang sebagai:
(1) Sesuatu yang sulit dan berat,
(2) Upaya mengisi kekurangan siswa,
(3) Satu proses transfer dan penerimaan informasi,
(4) Proses individual atau soliter,
(5) Kegiatan yang dilakukan dengan menjabarkan materi pelajaran kepada satuan-satuan kecil dan terisolasi,
(6) Suatu proses linear.
Sejalan dengan perkembangan TIK telah terjadi perubahan pandangan mengenai pembelajaran yaitu pembelajaran sebagai:
(1) Proses alami,
(2) Proses sosial,
(3) Proses aktif dan pasif,
(4) Proses linear dan atau tidak linear,
(5) Proses yang berlangsung integratif dan kontekstual,
(6) Aktivitas yang berbasis pada model kekuatan, kecakapan, minat, dan kulktur siswa,
(7) Aktivitas yang dinilai berdasarkan pemenuhan tugas, perolehan hasil, dan pemecahan masalah nyata baik individual maupun kelompok.
Hal itu telah menguban peran guru dan siswa dalam pembelajaran. Peran guru telah berubah dari:
(1) Sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, akhli materi, dan sumber segala jawaban,
menjadi sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar;
(2) Dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran, menjadi lebih banyak memberikan
lebih banyak alternatif dan tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.
Sementara itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan yaitu:
(1) Dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam proses pembelajaran,
(2) Dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan dan berbagai pengetahuan,
(3) Dari pembelajaran sebagai aktiivitas individual (soliter) menjadi pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain.
Lingkungan pembelajaran yang di masa lalu berpusat pada guru telah bergesar menjadi berpusat pada siswa. Secara rinci dapat digambarkan sebagai berikut:

Lingkungan
Berpusat pada guru
Berpusat pada siswa
Aktivitas kelas
Guru sebagai sentral dan bersifat didaktis
Siswa sebagai sentral dan bersifat interaktif
Peran guru
Menyampaikan fakta-fakta, guru sebagai akhli
Kolaboratif, kadang-kadang siswa sebagai akhli
Penekanan pengajaran
Mengingat fakta-fakta
Hubungan antara informasi dan temuan
Konsep pengetahuan
Akumujlasi fakta secara kuantitas
Transformasi fakta-fakta
Penampilan keberhasilan
Penilaian acuan norma
Kuantitas pemahaman , penilaian acuan patokan
Penilaian
Soal-soal pilihan berganda
Protofolio, pemecahan masalah, dan penampilan
Penggunaan teknologi
Latihan dan praktek
Komunikasi, akses, kolaborasi, ekspresi

2.2. Kreativitas dan kemandirian belajar
Dengan memperhatikan pengalaman beberapa negara sebagaimana dikemukakan di atas, jelas sekali TIK mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap proses dan hasil pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. TIK telah memungkinkan terjadinya individuasi, akselerasi, pengayaan, perluasan, efektivitas dan produktivitas pembelajaran yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan sebagai infrastruktur pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Melalui penggunaan TIK setiap siswa akan terangsang untuk belajar maju berkelanjutan sesuai dengan potensi dan kecakapan yang dimilikinya. Pembelajaran dengan menggunakan TIK menuntut kreativitas dan kemandirian diri sehingga memungkinkan mengembangkan semua potensi yang dimilikinya..
Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern di abad-21 ini kreativitas dan kemandirian sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan. Kreativitas sangat diperlukan dalam hidup ini dengan beberapa alasan antara lain: pertama, kreativitas memberikan peluang bagi individu untuk mengaktualisasikan dirinya, kedua, kreativitas memungkinkan orang dapat menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah, ketiga, kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup, dan keempat, kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dari segi kognitifnya, kreativitas merupakan kemampuan berfikir yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan perincian. Sedangkan dari segi afektifnya kreativitas ditandai dengan motivasi yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani menghadapi resiko, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, memiliki rasa humor, selalu ingin mencari pengalaman baru, menghargai diri sendiri dan orang lain, dsb. Karya-karya kreatif ditandai dengan orisinalitas, memiliki nilai, dapat ditransformasikan, dan dapat dikondensasikan. Selanjutnya kemandirian sangat diperlukan dalam kehidupan yang penuh tantangan ini sebab kemandirian merupakan kunci utama bagi individu untuk mampu mengarahkan dirinya ke arah tujuan dalam kehidupannya. Kemandirian didukung dengan kualitas pribadi yang ditandai dengan penguasaan kompetensi tertentu, konsistensi terhadap pendiriannya, kreatif dalam berfikir dan bertindak, mampu mengendalikan dirinya, dan memiliki komitmen yang kuat terhadap berbagai hal.
Dengan memperhatikan ciri-ciri kreativitas dan kemandirian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa TIK memberikan peluang untuk berkembangnya kreativitas dan kemandirian siswa. Pembelajaran dengan dukungan TIK memungkinkan dapat menghasilkan karya-karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang tinggi, dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna. Melalui TIK siswa akan memperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan wawasannya. Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya kemandirian anak terutama dalam hal pengembangan kompetensi, kreativitas, kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.

2.3. Peran guru

Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap siswa memiliki kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Siswa memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Peran guru sebagai pemberi informasi harus bergeser menjadi manajer pembelajaran dengan sejumlah peran-peran tertentu, karena guru bukan satu-satunya sumber informasi melainkan hanya salah satu sumber informasi. Dalam bukunya yang berjudul “Reinventing Education”, Louis V. Gerstmer, Jr. dkk (1995), menyatakan bahwa di masa-masa mendatang peran-peran guru mengalami perluasan yaitu guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer pembelajaran, partisipan, pemimpin, pembelajar, dan pengarang. Sebagai pelatih (coaches), guru harus memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi siswa untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru hanya memberikan prinsip-prinsip dasarnya saja dan tidak memberikan satu cara yang mutlak. Hal ini merupakan analogi dalam bidang olah raga, di mana pelatih hanya memberikan petunjuk dasar-dasar permainan, sementara dalam permainan itu sendiri para pemain akan mengembangkan kiat-kiatnya sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang ada. Sebagai konselor, guru harus mampu menciptakan satu situasi interaksi belajar-mengajar, di mana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak yang kaku dengan guru. Disamping itu, guru diharapkan mampu memahami kondisi setiap siswa dan membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. Sebagai partisipan, guru tidak hanya berperilaku mengajar akan tetapi juga berperilaku belajar dari interaksinya dengan siswa. Hal ini mengandung makna bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia sebagai fasilitator pembelajaran siswa. Sebagai pemimpin, diharapkan guru mampu menjadi seseorang yang mampu menggerakkan orang lain untuk mewujudkan perilaku menuju tujuan bersama. Disamping sebagai pengajar, guru harus mendapat kesempatan untuk mewujudkan dirinya sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam berbagai kegiatan lain di luiar mengajar. Sebagai pembelajar, guru harus secara terus menerus belajar dalam rangka menyegarkan kompetensinya serta meningkatkan kualitas profesionalnya. Sebagai pengarang, guru harus selalu kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai karya yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Guru yang mandiri bukan sebagai tukang atau teknisi yang harus mengikuti satu buku petunjuk yang baku, melainkan sebagai tenaga yang kreatif yang mampu menghasilkan berbagai karya inovatif dalam bidangnya. Hal itu harus didukung oleh daya abstraksi dan komitmen yang tinggi sebagai basis kualitas profesionaliemenya.

Daftar Pustaka

http:// www.google.co.id














PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 2 TORJUN
JL. RAYA TORJUN, TORJUN-SAMPANG, TELP. (0323) 326113

PROFIL SEKOLAH

PROFIL SEKOLAH

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Torjun
Alamat :
Jalan / Desa : Raya Torjun / Pangongseyan
Kecamatan / Kab / Kota : Torjun / Sampang
No. Telp / HP : (0323) 326113
1. Nama Yayasan (bagi swasta) : -
alamat Yayasan & No. Tlp : -
2. NSS/NSM/NDS : 201052702032
3. Jenjang Akreditasi : -
4. Tahun didirikan : 2002
5. Tahun beroperasi : 2003
6. Kepemilikan tanah : Pemerintah / Yayasan / Pribadi / Menyewa / Menumpang *)
a. Status tanah : SHM/HGB/Hak Pakai/Akte Jual-Beli/Hibah *) (sertakan copi-nya)
b. Luas Tanah : 6.000 m2
7. Status Bangunan milik : Pemerintah / Yayasan / Pribadi / Menyewa / Menumpang *)
8. Luas seluruh Bangunan : 1.507 m 2
9. Nomor Rekening sekolah (Rutin) : 0148-01-007456-50.1, atas nama SMP Negeri 2 Torjun
(sesuai fotocopy rekening) Bank BRI Cabang/Unit Sampang


























EKSTRAKURIKULER

Siswa siswi tidak hanya di didik dalam lingkungan Pend Formal Yang terlaksana setiap pagi harinya, namun juga dibekali dengan kegiatan intra (OSIS) dan ekstrakurikuler yang dilaksanakan sore hari/ hari minggu, diantaranya:
  • Kegiatan Keagamaan
  • Palang Merah remaja (PMR)
  • Pramuka
  • Olahraga

Sarana & Prasarana

Fasilitas dan sumber Belajar yang disediakan untuk mendukung Kegiatan Belajar Mengajar :
  1. Lab. Fisika/ Kimia/ Biologi
  2. Lab. Komputer
  3. Perpustakaan
  4. Musholla
  5. UKS

Senin, 03 September 2007

TUJUAN

Pada akhir tahun pelajaran 2007/ 20087 sekolah dapat :
  1. Memiliki kurikulum yang baku sesuai pedoman KTSP untuk kelas VII
  2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan, diantaranya CTL, PAKEM, dan pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) serta layanan bimbingan dan konseling
  3. Mencapai SKMB masing-masing mata pelajaran yang ditentukan sekolah
  4. Mencapai nilai rata-rata ujian nasional 6,00
  5. Siswa lulusan tahun 2007/ 2008 75 % melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
  6. Melestarikan budaya Madura melalui bahasa Madura dengan indikator: 75% siswa mampu berbahasa Madura sesuai dengan konteks
  7. Membentuk 75% siswa memiliki kesadaran melaksanakan tata tertib siswa
  8. Membentuk 90% guru dan pegawai memiliki kesadaran melaksankan tata tertib guru dan pegawai
  9. Membekali 85% siswa mampu mengenal teknologi informasi dan komunikasi
  10. Memenuhi 75% kebutuhan sarana dan prasarana sekolah sesuai standar
  11. Mencapai 75% efektiffitas manajemen sekolah
  12. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (75% profesional)
  13. Meningkatkan kualitas penilaian dan pelaporan pendidikan